Monday, March 06, 2006

Tiara Lestari terpaksa berbaring di rumah sakit semalam di Singapura

Singapura, 7 Maret 2006,

Setelah mengeluh lemas, pusing dan mual, Tiara Lestari –model kelahiran Solo- memeriksakan diri ke rumah sakit di Singapura pada Minggu, 5 Maret, 2006. Selepas dari rumah sakit hari ini, dokter sangat menyarankan Tiara untuk secara drastis mengurangi aktivitasnya dua minggu ke depan. Tiara menderita kelelahan dan dehidrasi yang disebabkan jadwal tiada henti antara Singapura dan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

“Tiara memiliki tuntutan jadwal yang sangat padat dan kami, sebagai pihak manajemennya di Indonesia mengambil bagian atas kesalahan tersebut,” kata manager Tiara, Rhagesty dari Kain Entertainment. Raghesty menambahkan, “Foto eksibisinya minggu depan di Bali telah menjadi fokus utama dan menyerap banyak energi disamping jadwal-jadwalnya di Singapura. Walaupun ini bukan kondisi yang serius, saya rasa kami mungkin terlalu memaksakan dia.”

Berdasarkan situasi tersebut, manajemen Tiara telah memutuskan untuk menunda foto eksibisi “from Sensual to Elegance” yang dijadwalkan untuk tanggal 11 dan 12 Maret di Grand Mirage Resort, Bali. “Kami mohon maaf kepada semua pihak yang mendukung dan terlibat dalam acara ini, kami berharap Anda mengerti situasi yang tidak diharapkan ini. Bagaimanapun, kami percaya foto eksibisi ini akan mencapai kualitas tertingginya ketika semua orang –terutama Tiara- berada pada kondisi sehat.”

Tiara pada awalnya sangat tidak senang dengan keputusan manajemen, dia mengatakan, “Saya sangat kecewa dengan keputusan manajemen untuk menunda foto eksibisi. Saya tahu bukan hanya saya saja yang telah bekerja keras untuk mencapai mimpi ini. Saya akan berusaha sebaik mungkin bagi mereka yang terkena dampak penundaan ini”

Raghesty menambahkan, “Tiara sangat menentang penundaan acara ini. Sifat keras kepalanya keluar ketika kami mengatakan bahwa kami akan menunda eksibisi ini. Dia adalah seorang profesional dan eksibisi ini adalah suatu langkah besar baginya, dia tidak ingin mundur, dia ingin tetap pada jadwal semula.”

Tiara akan terus menjaga agar tetap pada komitmen-komitmen dan janji-janji nya pada beberapa media. Tiara mengatakan dengan senyum khasnya,”Dokter tidak menyuruh saya untuk tetap di tempat tidur kan? Mereka mengatakan pada saya untuk santai saja. Jadi saya akan mendengarkan mereka, tapi saya tidak akan berada di tempat tidur selamanya.” Tiara selanjutnya menjelaskan bahwa dia akan tetap posting untuk blognya (www.tiaralestari.blogspot.com) dan memenuhi komitmen-komitmen yang tidak membutuhkan banyak energi.

Raghesty berjanji bahwa eksibi ini secepatnya akan berjalan setelah Ia mendapat kepastian Tiara dalam kondisi yang sangat sehat dan Ia juga berjanji waktu yang dihabiskan dari sekarang sampai nanti adalah untuk memastikan persiapan eksibisi akan terus berlanjut dan akan –pastinya- semakin baik. Raghesty menjelaskan, “Sementara kami menunggu kondisi kesehatan Tiara, kami akan terus maju dan menyiapkan sambil memberikan waktu yang cukup dalam pemulihan kesehatan Tiara”.

Untuk informasi lebih lanjut, mengenai Tiara atau foto eksibisi “from sensual to elegance”, hubungi:

Alma Fanniya

Public Relation Officer

Kain Entertainment

Email: tiaralestaripr@yahoo.com

HP: 0811158646

Saturday, March 04, 2006

Tiara's Statement to Australia Associated Press

I have chosen my path in life of being a professional model, living in a hustle-bustle of Singapore for the last few years to further developed my career. Being a professional model and performing to the standard demanded by my industry was my only concern. My career has been my focus and the single reason why I have lived in Singapore. Hiding from my fellow Indonesians never enters my head.

Matter of fact, I miss Indonesia terribly. I miss my family first and foremost. I may live in Singapore, but my home is –and always will be- Indonesia. Living in Singapore also made me unaware of many significant developments in Indonesia including the recent anti-pornography bill in the Indonesian parliament. Therefore, I felt incompetence to comment on the issue. Besides, I am not sure anyone would want to hear a model talks about a law in any country.

I am however aware of one thing. Indonesia is dramatically changing as a nation. We used to be a country full of “yes man”. No more. We are a young democracy and I am proud of the fact Indonesians have the freedom to exercise their rights to speak on any issues. I don’t know much, but defending those who speak about issues you do not agree should be a cornerstone of any democracy. We are there now, struggling to be better as a nation. I am proud of that.

I am coming home, at least professionally. I will be very active in the next few months in Indonesia and I do not believe it is the wrong time. Whatever people felt about me, one thing is clear. Both my publications and location for my Playboy Spain picture shoots were outside Indonesia and I respect the feeling of Indonesians to not conduct such activities within the country.

I hope that my 11 and 12 March photo Exhibition in Bali Island will prove that I am committed to show Indonesia a different side of me.

I do not know what will happen if the bill becomes a law. If it does happen, I will abide by it. Until then, I must believe that the best and the brightest minds in Indonesia will continue their debate to form a law that protects its children from the danger of pornography while protecting the rights of its citizens to speak and exercise their creative wisdoms without fear of censorships or prosecution.